You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Pekon Gading Rejo Timur
Pekon Gading Rejo Timur

Kec. Gading Rejo, Kab. Pringsewu, Provinsi Lampung

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEKON GADINGREJO TIMUR KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

Gotong Royong pembukaan Badan Jalan

Admin 27 November 2020 Dibaca 130 Kali
Gotong Royong pembukaan Badan Jalan

Gotong Royong Pembukaan Badan Jalan di RT.002 RW.001 Pekon Gadingrejo Timur, Gotong royong (solidaritas sosial) merupakan bentuk kepedulian atau keprihatinan seseorang terhadap orang lain, sehingga ia rela memberikan waktu, tenaga atau pikirannya untuk orang lain. Budaya inilah yang masih dipegang oleh masyarakat desa di Indonesia pada umumnya. Sebagai contoh, di desa tempat saya berasal (Gadingrejo Timur, Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu).

Biasanya, ketika ada salah satu tetangga yang sedang membuat/membangun rumah (sebagai tempat tinggal), pasti tetangga-tetangga di sekitarnya tidak tinggal diam. Mereka berbondong-bondong datang untuk membantu mulai dari anak-anak sampai orang tua. Mereka akan membantu dan tidak mengharapkan upah sama sekali. Singkatnya, jika terdapat suatu kegiatan yang diadakan oleh si A misalnya, yang lainnya turut serta untuk membantunya. Entah itu membantu dengan materi, pikiran, maupun tenaganya. Sungguh, mulia hati mereka. Mau membantu dan berbagi antar sesama.

Contoh lain, ketika ingin membangun/merenovasi tempat ibadah. Yang terlihat adalah semangat mereka untuk bekerja sangat luar biasa. Mulai dari anak-anak sampai orang tua semuanya pasti ikut terlibat. Bahkan, yang membuat saya bangga terhadap kebiasaan masyarakat desa adalah para perempuan juga ikut andil. Remaja putri dan ibu-ibu, biasanya menyediakan makanan untuk para lelaki yang bekerja tersebut. Namun, ada juga yang membantu mengangkut pasir, batu bata, dan bahan materil lainnnya. Dengan adanya budaya gotong royong ini, maka hubungan persaudaraan dan kekeluargaan di antara mereka pun semakin terjalin harmonis.

Saya membayangkan, bagaimana seandainya kebiasaan-kebiasaan tersebut dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tak terkecuali masyarakat kota (karena memang budaya gotong royong di masyarakat kota sekarang kelihatannya sudah mulai luntur). Sungguh indah dan bahagia rasanya. Jika hal demikian bisa direalisasikan dan menjadi kebiasaan, maka bisa jadi gejala-gejala, seperti: kekerasan, sikap apatis (acuh tak acuh), siapa lho siapa gue, dan lainnya bisa diminimalisir bahkan mungkin tidak ada.

Tentu secara pribadi, saya berharap semoga desa mampu menjadi penjaga pilar kejayaan Pancasila dengan tetap menjaga semangat kegotong-royongan di dalam kehidupan bermasyarakatan yang sekarang sudah masuk era modernisasi dan meningkatkan rasa solidaritas masyarakat tanpa melihat latar belakang sosial, tidak melihat asal suku, asal agama, status sosial maupun jenis kelamin. Mereka hanya melihat sisi kemanusian (human interest).

APBP 2022 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
100%

APBP 2022 Pendapatan

Dana Desa
Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
100%

APBP 2022 Pembelanjaan